joke
Selasa, 21 Februari 2012
Selasa, 14 Februari 2012
Burung gagak lebih membutuhkan
Nashrudin beserta istrinya pergi ke danau untuk mencuci pakaian. Setelah keduanya sampai dan meletakakn pakaian, tiba-tiba datang seekor gagak yang hinggap di atas pakaian itu lalu membawa terbang sabun miliknya.
Melihat itu, istri Nashrudin berteriak dan berkata,"Lihat! Gagak itu telah mencuri sabun kita." Nashrudin menjawab dengan tenang, "Mengapa mesti bingung... Bukankah baju sang gagak jauh lebih kotor ketimbang pakaian kita? Tentu dia lebih membutuhkan sabun."
Melihat itu, istri Nashrudin berteriak dan berkata,"Lihat! Gagak itu telah mencuri sabun kita." Nashrudin menjawab dengan tenang, "Mengapa mesti bingung... Bukankah baju sang gagak jauh lebih kotor ketimbang pakaian kita? Tentu dia lebih membutuhkan sabun."
Keledai itu tak mau
Seorang tetangga menemui nashrudin guna meminta kembali keledainya yang telah dipinjam. Nashrudin berkata kepadanya, "Aku akan bermusyawarah lebih dulu dengan keledai itu, semoga bersedia...."
Nashrudin lalu masuk ke kandang keledai itu dan kembali menemui tetangganya seraya berkata,"Aku sudah bermusyawarah dengan keledai itu, namun dia tidak mau. Sebab, dia tahu bahwa engkau akan memukulinya sampai luka, dan dia akan mencerca dan mencela pemiliknya."
Nashrudin lalu masuk ke kandang keledai itu dan kembali menemui tetangganya seraya berkata,"Aku sudah bermusyawarah dengan keledai itu, namun dia tidak mau. Sebab, dia tahu bahwa engkau akan memukulinya sampai luka, dan dia akan mencerca dan mencela pemiliknya."
Tempat yang dituju Keledai
Suatu ketika, Nashruddin menaiki seekor keledai yang nakal dan susah dikendalikan.
Di tengah jalan, dia bertemu dengan salah seorang temannya yang bertanya, "Hai, mau ke mana kau?"
Nashruddin menjawab, "Ke tempat yang dituju oleh keledai ini."
Di tengah jalan, dia bertemu dengan salah seorang temannya yang bertanya, "Hai, mau ke mana kau?"
Nashruddin menjawab, "Ke tempat yang dituju oleh keledai ini."
Pangeran Jatuh Cinta
Pada jaman dahulu kala ada seorang pangeran tampan yang entah kenapa mendapat kutukan dari seorang penyihir. Sang pangeran hanya bisa mengucapkan satu kata saja setiap tahunnya.
Jika pada tahun itu dia tidak mengucapkan satu kata pun, tahun berikutnya dia bisa mengucapkan dua kata, dan seterusnya.
Suatu hari pangeran berjumpa dengan seorang putri cantik dan jatuh cinta setengah mati. Ini berarti untuk mengucapkan cintanya dan memintanya untuk menjadi permaisurinya, dia tidak boleh bicara sepatah katapun selama enam tahun.
Akhirnya enam tahun puasa bicara berlalu dan pergilah sang pangeran menemui putri idaman hatinya. “Aku mencintaimu. Maukah Putri menjadi istriku?” Bersamaan dengan itu petir tiba-tiba menggelegar.
Sesaat kemudian, “Maaf, Pangeran tadi bilang apa?”
!!!!
Jika pada tahun itu dia tidak mengucapkan satu kata pun, tahun berikutnya dia bisa mengucapkan dua kata, dan seterusnya.
Suatu hari pangeran berjumpa dengan seorang putri cantik dan jatuh cinta setengah mati. Ini berarti untuk mengucapkan cintanya dan memintanya untuk menjadi permaisurinya, dia tidak boleh bicara sepatah katapun selama enam tahun.
Akhirnya enam tahun puasa bicara berlalu dan pergilah sang pangeran menemui putri idaman hatinya. “Aku mencintaimu. Maukah Putri menjadi istriku?” Bersamaan dengan itu petir tiba-tiba menggelegar.
Sesaat kemudian, “Maaf, Pangeran tadi bilang apa?”
!!!!
Langganan:
Komentar (Atom)